Platform media sosial Elon Musk, X (sebelumnya Twitter), telah mengaktifkan fitur baru kontroversial yang menampilkan negara tempat tinggal pengguna langsung di profil mereka. Peluncuran awalnya tidak stabil, dengan fitur tersebut dinonaktifkan sebentar dan diaktifkan kembali karena ketidakakuratan.
Kekhawatiran Terhadap Privasi
Perhatian utama adalah keamanan pengguna. Meskipun beberapa individu menggunakan fitur ini untuk “pekerjaan detektif” informal guna mengidentifikasi asal akun, sebagian lainnya khawatir akan potensi penguntitan atau pelecehan karena lokasi real-time (menurut negara) dapat dilihat oleh publik. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang komitmen platform terhadap privasi pengguna, karena fitur tersebut secara efektif menyiarkan keberadaan pengguna pada saat tertentu.
Cara Mengurangi Presisi Lokasi
X memberikan opsi untuk membuat data lokasi menjadi kurang tepat. Pengguna dapat menyesuaikan pengaturan di Pengaturan dan Privasi > Privasi dan Keamanan > Tentang akun Anda untuk menampilkan wilayah atau benua yang lebih luas, bukan negara tertentu.
Ini adalah metode paling sederhana untuk mengurangi pelacakan.
Solusi VPN
Menggunakan Virtual Private Network (VPN) dapat mengaburkan lokasi Anda yang sebenarnya. Namun, X mungkin masih menampilkan lokasi acak jika titik keluar VPN terdeteksi. Hal ini dapat menimbulkan kebingungan jika Anda terlihat berada di negara yang berbeda dari lokasi sebenarnya, seperti menjelaskan “perjalanan” tak terduga ke Bali padahal Anda seharusnya bekerja dari Boston.
Konteks dan Implikasi
Peluncuran fitur ini terjadi di tengah tren platform media sosial yang lebih luas yang mendorong peningkatan transparansi, namun dengan mengorbankan privasi pengguna. Perdebatan ini menyoroti ketegangan antara data terbuka dan keamanan pribadi. Ketidakstabilan awal fitur ini menunjukkan bahwa X mungkin meremehkan tantangan teknis geolokasi yang akurat.
Pada akhirnya, fitur lokasi baru memaksa pengguna untuk mempertimbangkan manfaat transparansi dibandingkan risiko paparan. Ini adalah contoh nyata bagaimana perusahaan teknologi dapat dengan cepat mengubah keseimbangan kekuasaan demi pengumpulan data, sehingga pengguna harus beradaptasi atau tidak ikut serta.






























































