Kebutuhan Mendesak Donor Darah: Garis Hidup yang Mengandalkan Relawan

17

Permintaan darah bersifat konstan dan kritis. Setiap dua detik, seseorang di Amerika memerlukan transfusi, namun hanya sebagian kecil orang Amerika yang memenuhi syarat yang benar-benar menyumbang. Meskipun sekitar 62% populasi bisa menyumbang, hanya 3% yang melakukannya setiap tahunnya. Hal ini menciptakan situasi genting ketika rumah sakit beroperasi dengan cadangan yang terbatas, sehingga rentan terhadap keadaan darurat dan lonjakan kebutuhan yang tidak terduga—seperti kejadian korban massal atau lonjakan penyakit musiman.

Penurunan Musiman dan Mengapa Itu Penting

Donor darah anjlok selama musim liburan. Libur sekolah, peningkatan perjalanan, dan penyakit musim dingin semuanya berkontribusi pada penurunan donasi sebesar hampir 50% pada akhir Desember. Ini bukan hanya sebuah ketidaknyamanan; ini adalah masalah sistemik. Darah memiliki umur simpan yang terbatas, dan mempertahankan persediaan yang cukup memerlukan pengisian ulang secara terus menerus. Tanpanya, rumah sakit menghadapi pilihan yang mustahil ketika merawat korban trauma, pasien kanker, atau mereka yang menjalani operasi.

Masalahnya bukan kurangnya permintaan, tapi kurangnya donor yang bersedia. Pasokan darah di AS hampir seluruhnya bergantung pada sistem sukarelawan yang tidak dibayar—sebuah model yang, meskipun masuk akal secara etis, berjuang untuk memenuhi kebutuhan secara konsisten.

Kompleksitas Penggolongan Darah dan Kompatibilitas

Menyumbang bukan hanya tentang volume; ini tentang pencocokan. Darah harus disaring untuk penyakit dan kesesuaian dengan penerimanya untuk menghindari reaksi fatal. Golongan darah yang paling umum, O+, terdapat pada sekitar 38% orang Amerika, namun golongan darah langka seperti Rh null (“darah emas”) masih ada, dimana kurang dari 50 kasus yang diketahui di seluruh dunia berarti pasien mungkin tidak memiliki kecocokan.

Yang lebih penting lagi adalah kesenjangan sumbangan antar kelompok etnis. Kondisi seperti penyakit sel sabit, yang secara tidak proporsional menyerang pasien berkulit hitam, memerlukan subtipe darah spesifik (Ro) yang sepuluh kali lebih umum pada donor berkulit hitam. Rendahnya keterwakilan kelompok minoritas dalam kelompok donasi memperburuk masalah ini, sehingga pasien terpaksa bergantung pada persediaan yang terbatas.

Sejarah Pembatasan dan Perkembangan Kebijakan

Sistem donor darah Amerika mempunyai masa lalu yang rumit. Bank darah awal di abad ke-20 sangat bergantung pada donor berbayar, sehingga menimbulkan risiko kontaminasi dan eksploitasi. Pada tahun 1970-an, FDA mengamanatkan pelabelan darah sebagai “berbayar” atau “sukarelawan”, yang pada akhirnya memberi insentif pada sumbangan sukarelawan untuk alasan keamanan.

Kebijakan kontroversial, seperti larangan seumur hidup terhadap laki-laki gay dan biseksual mendonorkan darah karena takut akan HIV, masih berlangsung selama beberapa dekade. Meskipun FDA akhirnya mencabut larangan tersebut pada tahun 2023 dan menggantinya dengan penilaian berbasis risiko, sejarah diskriminasi terus mengikis kepercayaan di antara komunitas yang terpinggirkan.

Masa Depan Darah: Alternatif Sintetis dan Perluasan Akses

Solusi jangka panjang mungkin terletak pada alternatif darah sintetis. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, teknologi ini secara teoritis dapat menghilangkan kekurangan pasokan secara keseluruhan. Sementara itu, melonggarkan pembatasan donasi yang sudah ketinggalan zaman—seperti periode penangguhan yang terlalu ketat—dan secara aktif merekrut berbagai donor merupakan hal yang sangat penting.

Kenyataannya sangat nyata: jika setiap orang yang memenuhi syarat mendonorkan darahnya hanya sekali dalam setahun, kekurangan darah akan hilang. Ini bukan masalah logistik; ini masalah tindakan kolektif. Sistem ini hanya akan berfungsi jika cukup banyak orang yang berpartisipasi, dan ketidakseimbangan yang ada saat ini membahayakan nyawa.

Mendonor darah adalah salah satu cara paling langsung untuk menyelamatkan nyawa. Dengan tindakan sederhana, Anda dapat memastikan bahwa pasien terus menerima darah yang mereka butuhkan dalam keadaan darurat dan perawatan berkelanjutan.