Industri Musik dan AI: Musik Universal dan Udio Menemukan Kesamaan

20

Perkembangan hubungan antara kecerdasan buatan dan industri musik telah mengalami perubahan yang signifikan. Universal Music Group (UMG), salah satu label rekaman terbesar di dunia, dan platform kreasi musik AI Udio telah menyelesaikan gugatan pelanggaran hak cipta dan mengumumkan kolaborasi yang bertujuan untuk membangun platform musik baru yang didukung AI. Hal ini menandai momen penting dalam perdebatan yang sedang berlangsung mengenai peran AI dalam penciptaan musik dan potensi dampaknya terhadap artis dan pemegang hak cipta.

Sengketa Hak Cipta dan Penyelesaiannya

Tahun lalu, label rekaman besar—termasuk Universal, Sony Music Entertainment, dan Warner Records—mengajukan gugatan terhadap Udio dan Suno, pembuat lagu AI lainnya. Klaim utama adalah pelanggaran hak cipta, menuduh bahwa lagu-lagu yang dihasilkan AI di Udio memiliki kemiripan yang mencolok dengan lagu-lagu klasik Universal Music seperti “My Way” karya Frank Sinatra dan “My Girl” karya The Temptations. Gugatan ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran dalam industri musik, yang diperkuat dengan surat terbuka yang ditandatangani oleh lebih dari 200 artis yang menuntut diakhirinya penggunaan AI yang bersifat predator dalam penciptaan musik.

Penyelesaian tersebut, yang ketentuannya masih dirahasiakan, tampaknya memberikan jalan ke depan bagi kedua belah pihak. CEO Universal Music Group Lucian Grainge menekankan komitmen perusahaan untuk melindungi hak artis dan penulis lagunya, dan menyatakan bahwa perjanjian ini merupakan langkah ke arah tersebut.

Masa Depan Kolaboratif: Platform Penciptaan Musik yang Didukung AI

Di luar penyelesaian hukum, UMG dan Udio telah sepakat untuk meluncurkan platform pembuatan musik baru yang didukung AI pada tahun 2026. Platform ini bertujuan untuk memungkinkan pengguna me-remix dan menata ulang lagu favorit mereka dengan bantuan AI, bahkan berpotensi menciptakan musik baru dengan gaya artis tertentu.

Yang terpenting, artis yang berpartisipasi dalam daftar Universal Music—termasuk bintang seperti Taylor Swift, Kendrick Lamar, Ariana Grande, dan Billie Eilish—akan memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengizinkan penggunaan musik mereka di dalam platform. Selain itu, mereka akan menerima kompensasi finansial atas partisipasi mereka.

Pendekatan “Taman Bertembok” dan Penggunaan Terkendali

Untuk mengelola potensi masalah hak cipta dan memastikan penggunaan yang bertanggung jawab, kreasi yang dihasilkan AI pada platform ini akan beroperasi dalam “taman bertembok”. Ini berarti pengguna tidak akan dapat mengunduh lagu-lagu yang dihasilkan AI, sehingga mencegah distribusi luas dan potensi pelanggaran hak cipta. Terbatasnya cakupan kreasi AI akan menjadi bagian dari transisi ke layanan musik AI baru.

Tren yang Lebih Luas di Industri Musik dan AI

Kolaborasi ini merupakan yang pertama dalam perebutan kekuasaan antara perusahaan AI dan industri musik. Hal ini menyusul pengumuman sebelumnya di mana Spotify menyatakan pihaknya bermitra dengan Universal dan Warner Music Groups untuk mengembangkan “produk AI yang bertanggung jawab,” meskipun rincian spesifiknya masih belum diketahui.

Pertumbuhan alat AI telah memicu perdebatan besar dalam industri musik. Ketakutan akan “AI slop”—musik berkualitas rendah yang dihasilkan secara otomatis—dan potensi band fiktif menyamar sebagai artis asli telah memicu kekhawatiran tersebut. Penyelesaian ini menunjukkan adanya pergerakan menuju integrasi AI yang terkendali, memprioritaskan hak artis dan perlindungan hak cipta sambil menjajaki kemungkinan penciptaan musik yang dibantu AI.

Perjanjian ini menunjukkan perubahan strategi dalam industri musik, mencari cara untuk memanfaatkan potensi AI, bukan sekadar menentangnya.

Pada akhirnya, kolaborasi Universal Music dan Udio menunjukkan pergerakan menuju pendekatan yang lebih bernuansa dan kolaboratif terhadap integrasi AI dalam industri musik. Hal ini menyoroti pengakuan industri terhadap potensi teknologi—sementara juga menggarisbawahi pentingnya menjaga hak dan kepentingan artis dan pemegang hak cipta.